Tanggamus, PortalNasional – Beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang wanita mempertahankan sepeda motornya yang dari tindakan oknum karyawati BTPN Syariah pada Kamis pekan lalu, bertepatan dengan bulan Ramadhan, (28/3/2025).
Diketahui karyawati tersebut merupakan bagian dari bisnis Kantor Fungsional Operasional (KFO) BTPN Syariah yang sedang melaksakukan penagihan terhadap nasabah.
Dalam video tersebut pegawai KFO BTPN Syariah berusaha membawa secara paksa sepeda motor seorang warga.
Berdasarkan hasil penelusuran awak media, wanita yang meminta agar kendaraannya tidak dibawa adalah penduduk Pekon Talang Lebar, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
“Insiden tersebut terjadi sebelum Idul Fitri, dan telah dilakukan mediasi namun tidak membuahkan hasil, sehingga pelapor resmi mengajukan laporan ke Polres Tanggamus,” ujar Tomi yang merupakan pengunggah vidio di group Facebook Portal Tanggamus.
Menurut saksi mata, oknum karyawati tersebut telah melakukan tindakan kasar dan tidak sopan, termasuk membawa paksa tabung gas milik warga lainnya serta berkata kasar terhadap warga, pada Minggu (20/4/2025).
“Sebelum kejadian terakhir itu, mereka juga maksa ambil tabung gasnya Erna yang buat masak, terus besoknya kejadian mereka mencaci maki kami yang berujung membawa paksa motor milik Sri Wahyuni,” ujarnya Aini.
Aini juga menyampaikan bahwa mereka telah menjadi korban manipulasi data yang dilakukan oleh ketua kelompok, Kusriah, yang saat ini telah menghilang dan tidak dapat dihubungi.
“Kami ini sebenarnya korban manipulasi data dan itu dilakukan oleh ketua kelompok kami yang bernama Kusriah,
Saya dan Erna diajukan 8 juta, Sumiyati dan Sri Wahyuni 10 juta, kemudian atas nama dia sendiri senilai 23 juta, namun petugas KFO BTPN Syariah nya itu sudah mengetahui sebelumnya,
Soalnya tanpa survei dan suami tidak ikut tanda tangan dalam dokumen, setelah itu kami menerima pemberitahuan pencairan dana secara tiba-tiba,” jelas Aini.
Saat tim wartawan mengunjungi kantor Bank BTPN Syariah di Pringsewu untuk melakukan konfirmasi, para pegawai menyampaikan bahwa mereka tidak memiliki informasi mengenai oknum karyawati tersebut dan menyatakan tidak mengetahui keberadaan yang bersangkutan.
“Di sini kami hanya ada 8 orang bagian opration, tidak ada pimpinan, Secara bisnis memang itu kegiatan kami tetapi orang-orang yang Abang tanyakan mereka tidak berkantor disini sebab mereka bagian Bisnis, memang sih dibawah kita,” ucap salah satu pegawai dikantor Bank BTPN Syariah Pringsewu.
Hingga berita ini ditayangkan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada penjelasan resmi dari pihak KFO BTPN Syariah terkait peristiwa tersebut. (Gun)