DAERAH

BPBD Pesawaran Sosialisasi KIE, Tingkatkan Kesiagaan Masyarakat Hadapi Bencana

149
×

BPBD Pesawaran Sosialisasi KIE, Tingkatkan Kesiagaan Masyarakat Hadapi Bencana

Sebarkan artikel ini

Pesawaran, Portal Nasional – Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesawaran menggelar sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana tahun 2025 di Balai Desa Durian, Kecamatan Padang Cermin, Kamis (12/6/2025).

Kepala BPBD Pesawaran, Sopyan Agani mengatakan, bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat.

“Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu daerah dengan tingkat risiko bencana tinggi. Maka perlu kesiapsiagaan di masyarakat,” ujarnya.

Ia menyampaikan, kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari aparatur desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan Karang Taruna Desa Durian.

“Selama sosialisasi, peserta mendapatkan materi mengenai manajemen bencana, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, evakuasi mandiri, serta pertolongan pertama bagi korban bencana,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Sopyan menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam penanggulangan bencana.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha menjadi kunci utama dalam pengurangan risiko bencana,” kata Sopyan.

Berdasarkan data BPBD, dari bulan januari 2025- 30 Mei 2025 telah terjadi 33 kejadian bencana di wilayah Kabupaten Pesawaran.

Indeks Rawan Bencana (IRB) daerah ini tercatat sebesar 162,28 yang masuk dalam kategori kelas risiko tinggi. Ancaman bencana yang dihadapi cukup beragam, mulai dari banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, hingga kebakaran hutan dan lahan.

Sopyan menjelaskan, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bencana memiliki peran vital dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi kemungkinan bencana.

“Edukasi yang tepat akan membantu masyarakat mengenali potensi bahaya, memahami tanda-tanda awal bencana, serta mengetahui langkah penyelamatan yang harus dilakukan secara cepat dan tepat,” terangnya.

Selain itu, Sopyan menambahkan, manajemen relawan, kedisiplinan, serta pemahaman rantai komando saat darurat bencana juga menjadi bagian penting yang disampaikan dalam sosialisasi ini.

“Kami berharap dengan kegiatan ini terbentuk masyarakat yang tangguh, mandiri, dan siap siaga dalam menghadapi berbagai potensi bencana di daerahnya,” tandasnya. (andi)